Pelayanan Haji Tahun 2011 Akan Lebih Baik
Indikator mengenai pelayanan ibadah haji tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya, yakni bertambahnya jumlah jemaah calon haji asal Indonesia yang berada kurang dari 2000 meter dari Masjidil Haram (93%) dan selebihnya (7%) berada pada jarak 2000 meter sampai dengan 2500 meter.
Menteri Agama Suryadharma Ali menjamin pelayanan ibadah haji tahun 2011 akan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia mengatakan, indikator mengenai baiknya pelayanan ibadah haji tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya, yakni bertambahnya jumlah jemaah calon haji asal Indonesia yang berada pada ring satu yakni menjadi 93% pada 2011.
Sedangkan pada tahun 2009 jumlah pemondokan jemaah haji Indonesia yang berada di ring satu sebanyak 27 persen dan pada 2010 sebanyak 63 persen dengan jarak maksimal empat ribu meter dari Masjidil Haram ke pemondokan. “Tahun ini jumlahnya bertambah menjadi 93% sampai dengan 2000 meter sedangkan sisanya 7% dengan jarak 2000 meter sampai dengan 2500 meter, itupun menggunakan kendaraan untuk pulang perginya,” kata Menag.
Terkait kuota haji, Menag menyatakan, pemerintah Indonesia juga sudah mengajukan tambahan kuota haji untuk tahun 2011 menjadi 238 ribu dari tahun 2010 yang hanya 2011 ribu orang. Namun demikian, belum ada kepastian disetujui atau tidaknya usulan penambahan kuota haji untuk Indonesia tersebut oleh pemerintah Arab Saudi.
Menteri Agama lebih lanjut mengatakan akan memprioritaskan tambahan kuota haji kepada propinsi yang masa tunggu jemaahnya mencapai 11 tahun, seperti Sulawesi Selatan, Kalsel dan NAD. Hal itu dapat dilakukan, jika usulan pemerintah Indonesia untuk penambahan kuota haji dipenuhi pemerintah Arab Saudi.
Jika tambahan kuota dipenuhi, kata Suryadharma, jumlah kuota jemaah haji Indonesia seluruhnya mencapai 237.600 orang. Saat ini, Arab Saudi baru memberikan kuota haji sebanyak 211 ribu orang, kurang dari kuota sebenarnya. “Kalau usulan kita itu dipenuhi Arab Saudi, maka daerah-daerah yang daftar tunggunya mencapai 11 tahun yang akan diprioritaskan,” jelas Menag.
Saat ini, daftar tunggu haji di seluruh Indonesia lebih dari satu juta orang. Setiap tahun, daftar tunggu tersebut bukannya berkurang, malah kian bertambah. Jika tidak ada penambahan kuota, maka masa tunggu calon haji bakal lebih lama lagi.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, sangat berharap pemerintah pusat memberi tambahan kuota bagi provinsi ini. Syahrul meminta agar jumlah daftar tunggu menjadi pertimbangan dalam penentuan kuota haji. Jika jemaah terlalu lama menunggu giliran ke Tanah Suci, maka akan membawa konsekuensi besar. Jika masa tunggu mencapai 11 tahun, maka umat muslim yang berusia 50 tahun saat ini, baru akan mendapat giliran saat berusia 61 tahun.
Sumber: Realita Haji Edisi V / Tahun 2011 hal. 9